FIFPRO, serikat pekerja pesepakbola global, secara resmi menuduh FIFA telah “secara sistematis mengabaikan dan membungkam” kepentingan pemain. Tuduhan ini muncul setelah pertemuan 58 serikat pemain di Amsterdam yang menyoroti praktik tata kelola otokratis FIFA. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh GOAL MATES.
FIFPRO menolak klaim FIFA tentang kesepakatan periode istirahat pemain, menyatakan mereka tidak dilibatkan dalam diskusi yang dipimpin Presiden FIFA Gianni Infantino di New York. Mereka menegaskan bahwa perluasan kalender pertandingan, termasuk Piala Dunia Antarklub 32 tim, dilakukan tanpa konsultasi memadai.
Sebelumnya, FIFPRO Eropa dan beberapa liga telah menggugat FIFA ke Uni Eropa atas dugaan pelanggaran hukum persaingan terkait penambahan jadwal pertandingan internasional. Namun, hingga kini belum ada putusan yang dikeluarkan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tuduhan FIFPRO Terhadap Kebijakan FIFA
Dalam pernyataan resminya, FIFPRO menyoroti lima masalah utama: kalender yang terlalu padat, kurangnya waktu pemulihan, kondisi ekstrem saat bertanding, minimnya dialog konstruktif, dan pengabaian hak sosial pemain. Mereka menilai hal ini sebagai bagian dari model bisnis FIFA yang mengorbankan kesehatan pemain.
FIFPRO secara khusus mengkritik penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub di AS yang dinilai tidak mempertimbangkan kondisi manusiawi pemain. “Ini menunjukkan ketidakpekaan terhadap hak asasi atlet,” tegas pernyataan mereka.
Sebagai respons, FIFA menyatakan kekecewaan atas nada konfrontatif FIFPRO dan menuduh mereka lebih mementingkan pertempuran PR daripada kesejahteraan pemain sebenarnya. FIFA juga menantang FIFPRO untuk membuka laporan keuangan mereka sebagai bukti transparansi.
Baca Juga: Kurang Maksimal di Musim Debut, Patrick Dorgu Janji Bangkit di 2025/2026!
Dampak Kalender Pertandingan yang Padat
FIFPRO memperingatkan bahwa penambahan kompetisi seperti Piala Dunia 48 tim dan Piala Dunia Antarklub memperburuk beban fisik dan mental pemain. Mereka mencatat para pemain kini hanya mendapat 21 hari istirahat musim panas, turun dari rata-rata 42 hari pada 2000-an.
Kondisi ini diperparah dengan pertandingan dalam cuaca ekstrem. Contoh nyata adalah Piala Dunia Antarklub yang digelar di suhu 35°C dengan kelembapan tinggi, yang menurut penelitian medis meningkatkan risiko cedera hingga 30%.
FIFA membantah tuduhan ini dengan menyatakan telah menerapkan protokol medis ketat, termasuk waktu istirahat tambahan dan pemantauan hidrasi. Namun, FIFPRO menilai langkah ini tidak cukup tanpa pengurangan beban pertandingan secara struktural.
Masa Depan Hubungan FIFPRO-FIFA
FIFPRO menegaskan komitmen untuk terus memperjuangkan hak pemain melalui jalur hukum dan tekanan publik. Mereka mendesak reformasi tata kelola sepakbola global yang lebih inklusif dan transparan.
Di sisi lain, FIFA melalui juru bicaranya menyatakan tetap terbuka untuk dialog, tetapi menolak intervensi yang mereka anggap mengganggu otoritas badan sepakbola dunia. Infantino disebut akan melanjutkan agenda perluasan kompetisi meskipun mendapat tentangan.
Pertarungan ini diperkirakan akan berlanjut hingga pertemuan Dewan FIFA Oktober mendatang, di mana isu kalender pertandingan akan kembali dibahas. Hasilnya akan menentukan masa depan hubungan kedua lembaga dan kesejahteraan pemain global. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goalmates.net.