Real Madrid meraih kemenangan penting 3-1 atas Pachuca dalam laga kedua Grup H Piala Dunia Antarklub FIFA di Charlotte, North Carolina. GOAL MATES, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Bermain dengan 10 pemain sejak menit ketujuh setelah Raul Asencio menerima kartu merah, Los Blancos menunjukkan mental juara di bawah asuhan Xabi Alonso. Gol Jude Bellingham (menit 35) dan Arda Guler (menit 43) di akhir babak pertama menjadi penentu kemenangan.
Pertandingan berlangsung dalam kondisi cuaca ekstrem dengan suhu mencapai 30°C, memaksa wasit memberikan waktu istirahat minum di setiap babak. Lapangan rumput sementara di Bank of America Stadium—biasa digunakan untuk NFL—juga menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, Madrid mampu mengontrol permainan meski kehilangan satu pemain sejak dini.
Kiper Thibaut Courtois menjadi pahlawan dengan membuat 10 penyelamatan, meski tak bisa mencegah gol hiburan Elias Montiel di menit 80. Kemenangan ini membawa Madrid ke puncak grup dengan 4 poin dari dua laga.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Kepemimpinan Xabi Alonso Mulai Terlihat
Ini menjadi kemenangan pertama Xabi Alonso sebagai pelatih Madrid di kompetisi resmi, setelah sebelumnya hanya meraih hasil imbang 1-1 kontra Al Hilal. Alonso menunjukkan kemampuan taktis dengan mengatur formasi tim yang bermain dengan 10 pemain selama 83 menit.
Strategi bertahan cepat lalu menyerang balik terbukti efektif. Gol Bellingham berasal dari serangan balik cepat yang dimulai Gonzalo Garcia, sementara Guler menyelesaikan umpan silang Trent Alexander-Arnold dengan sempurna. Alonso juga berhasil memaksimalkan peran Federico Valverde yang mencetak gol ketiga di menit 70 melalui tendangan voli spektakuler.
“Kami bermain dengan karakter juara meski dalam kondisi sulit. Ini awal yang baik untuk proyek kami,” ujar Alonso usai pertandingan. Kemenangan ini menjadi modal penting sebelum laga penentuan melawan RB Salzburg.
Baca Juga: Keamanan di Piala Dunia Antarklub: Protokol Rutin atau Kekhawatiran Khusus?
Dominasi Statistik Pachuca yang Tak Berbuah
Pachuca sebenarnya mendominasi statistik dengan 25 tembakan (11 on-target) berbanding 8 (3 on-target) milik Madrid. Namun, tim asal Meksiko itu kembali gagal memanfaatkan peluang, seperti saat kalah 2-1 dari Salzburg di laga sebelumnya.
Kartu merah Asencio di menit ketujuh—setelah menjatuhkan Salomon Rondon di luar kotak penalti—menjadi titik balik. Meski terus menekan, garis belakang Pachuca terlalu sering terbuka, dimanfaatkan Madrid lewat serangan balik.
Pelatih Pachuca Guillermo Almadir mengkritik ketajaman timnya: “Kami menciptakan banyak peluang, tapi Madrid lebih efisien. Di level ini, kesalahan kecil langsung dihukum.” Kekalahan ini memastikan Pachuca tersingkir lebih dulu.
Peluang Madrid di Babak 16 Besar
Dengan koleksi 4 poin, Madrid hanya butuh hasil imbang melawan RB Salzburg pada 29 Juni di Philadelphia untuk memastikan tiket ke babak 16 besar. Jika menang, mereka berpeluang lolos sebagai juara grup.
Alonso diprediksi akan memainkan skuad terbaik, termasuk mengistirahatkan beberapa pemain kunci seperti Bellingham dan Vinicius Jr. yang sudah mendapat kartu kuning. Laga ini juga menjadi ujian bagi Arda Guler yang mulai menunjukkan potensi gemilangnya.
“Kami fokus ke Salzburg. Target kami juara grup,” tegas Courtois. Jika lolos, Madrid akan menghadapi runner-up Grup G di babak 16 besar—dengan Manchester City atau Juventus sebagai calon lawan potensial.
Kemenangan ini bukan sekadar tiga poin, tapi juga bukti bahwa proyek Alonso mulai menunjukkan hasil. Dengan mental juara dan kedalaman skuad, Madrid tetap menjadi favorit kuat di Piala Dunia Antarklub. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik goalmates.net.